At-Tibyan: Adab Membaca Dan Menghafal Al-Qur'an

Buku ini dilengkapi:

1.Biografi Imam Nawawi

2.Biografi Perawi Hadits

3.Penjelasan hukum dan tingkatan hadits

4.Penjelasan Lengkap bab dan sub bab

5.Penjelasan Hadits yg gharib (tidak dikenal)

6.Penjelasan makna kata-kata yg sulit

Terkait keutamaan membaca Al-Quran, banyak kalangan ulama terkemuka yang menyusun kitab-kitab yang tentunya sudah diketahui oleh banyak orang, salah satunya buku At-tibyan fi adab hamalatil quran karya Imam An-Nawawi.

Di dalam buku ini menjelaskan panjang lebar tentang adab, etika, dan hal-hal yang dilakukan seseorang dalam menghafal serta memuliakan  Al-Qur’an.

Penjelasan di setiap bab dalam buku ini saling berkaitan, di bagian awal buku Imam An-Nawawi memberikan gambaran kepada Anda mengenai pahala-pahala  tentang keutamaan membaca Al-Qur’an dan para pembacanya, kedudukan orang yang membaca Al-Qur’an, tingkatan orang dari segi membaca Al-Qur’an, hingga Al-Qur’an menjadi syafa’at bagi para pembacanya.

Seorang pemimpin yang hafal Al-Qur’an dengan yang tidak, memiliki pengaruh besar dalam kepemimpinannya. Al-Qur’an memiliki peran yang penting dalam kehidupan seseorang. 

Bagaimana seseorang dimuliakan oleh Al-Qur’an dan bagaimana pula seseorang memuliakan Anda karena Al-Qur’an. Imam An-Nawawi dengan jelas dan detail menjelaskan hal itu semua.

Pada bab keempat dan kelima adalah inti dari buku ini yang menjelaskan kepada Anda mengenai adab seorang guru dan murid yang belajar Al-Qur’an.

Imam Nawawi menjelaskan kepada Anda hal yang perlu dilakukan dalam memulai menghafal Al-Qur’an. Membersihkan hati dalam mempelajari Al-Qur’an akan mempermudah Anda dalam belajar dan mengajarkan Al-Qur’an kepada seseorang. Tidak kalah penting pula penjelasan yang harus Anda ketahui tentang adab seorang guru dan murid dalam mempelajari Al-Qur’an.

Adab-adab dalam menghafal Al-Qur’an tentunya tidak hanya sebatas seseorang menghafal Al-Qur’an saja. 

Dalam buku ini dijelaskan lebar kepada Anda tentang pentingnya memahami arti dalam menghafal Al-Qur’an. Apakah seseorang menghafal karena suatu pakasaan tertentu, karena suatu beban, ataukah hal yang lainnya.